Sistem Operasi Open Source - Jenis-jenis Sistem Operasi
Jenis Sistem Operasi Berdasarkan Kode Sumbernya
Berdasarkan kode sumbernya jenis sistem operasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sistem operasi open source dan sistem operasi close source. Pada postingan sebelumnya kami telah membahas tentang sistem operasi close source, untuk itu pada kesempatan kali ini postingan kami akan membahas sedikit tentang sistem operasi open source. Mungkin dari para pembaca yang lebih paham dibidang IT tentunya sudah paham akan istilah open source dan close source. Mungkin secara sederhana istilah open source dan close source bisa digambarkan yaitu kode terbuka dan kode yang tertutup.
Pengertian Sistem Operasi Open Source
Sistem Operasi Open Source adalah Perangkat lunak sistem operasi yang kode programnya bersifat terbuka dan disediakan oleh pengembangnya sehingga seseorang bisa mengedit, ataupun mengbah kode sumber yang ada pada sistem operasi tersebut.
secara umum agar bisa untuk dipelajari, diubah maupun dikembangkan lebih lanjut serta disebarluaskan dan boleh bahkan untuk memperbaiki bug atau kesalahan pada program tersebut.
Sementara itu, jika ada pembuat perangkat lunak (software) yang tidak mengizinkan dari kode programnya untuk diubah dan dimodifikasi, namun kode program dari perangkat lunak tersebut sebenarnya tersedia, maka bukanlah disebut sebagai sistem operasi open source.
Yang perlu ditekankan di sini adalah, Sistem Operasi Open Source tidak selalu disediakan secara gratis, melainkan tetap ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli program tersebut, Seperti halnya adalah RedHat Linux. Tujuan Open Source yang sesungguhnya adalah menghilangkan ketergantungan terhadap Vendor, yang di mana dari pihak Vendor bisa saja bertindak secara seenaknya. Open Source juga meyediakan software yang mudah untuk dijangkau oleh masyarakat luas dan menghindari adanya pengambilan keuntungan besar-besaran/berlebihan dari Vendor.
Baca Juga: Sistem Operasi Close Source - Jenis Sistem Operasi Berdasarkan Kode Sumbernya
Dan perlu digarisbawahi, Open Source di sini bersifat bebas maksudnya bukan berarti sebebas-bebasnya, melainkan bebas untuk digunakan, dikembangkan, disebarkan ulang dengan mempertanggungjawabkan secara bersama dan tidak untuk menghilangkan hak cipta pembuat.
Keuntungan/Kelebihan Sistem Operasi Open Source
Kerugian/Kelemahan Sistem Operasi Open Source
Ada banyak sekali jenis sistem operasi yang beredar dikalangan pengguna, akan tetapi sistem operasi tersebut lebih banyak yang berbasis linux. Adapun contoh-contoh sistem operasi open source adalah sebagai berikut: UNIX, BSD, GNU Linux, Sun Solaris, Fedora, Linux Ubuntu, Knoppix, Garuda OS, Backtrack, RedHat, Mandriva, OpenSUSE, Debian, Kondra Linux, Turbo Linux, Linux Mint, Slackware.
Berdasarkan kode sumbernya jenis sistem operasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sistem operasi open source dan sistem operasi close source. Pada postingan sebelumnya kami telah membahas tentang sistem operasi close source, untuk itu pada kesempatan kali ini postingan kami akan membahas sedikit tentang sistem operasi open source. Mungkin dari para pembaca yang lebih paham dibidang IT tentunya sudah paham akan istilah open source dan close source. Mungkin secara sederhana istilah open source dan close source bisa digambarkan yaitu kode terbuka dan kode yang tertutup.
Pengertian Sistem Operasi Open Source
Sistem Operasi Open Source adalah Perangkat lunak sistem operasi yang kode programnya bersifat terbuka dan disediakan oleh pengembangnya sehingga seseorang bisa mengedit, ataupun mengbah kode sumber yang ada pada sistem operasi tersebut.
secara umum agar bisa untuk dipelajari, diubah maupun dikembangkan lebih lanjut serta disebarluaskan dan boleh bahkan untuk memperbaiki bug atau kesalahan pada program tersebut.
Sementara itu, jika ada pembuat perangkat lunak (software) yang tidak mengizinkan dari kode programnya untuk diubah dan dimodifikasi, namun kode program dari perangkat lunak tersebut sebenarnya tersedia, maka bukanlah disebut sebagai sistem operasi open source.
Yang perlu ditekankan di sini adalah, Sistem Operasi Open Source tidak selalu disediakan secara gratis, melainkan tetap ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli program tersebut, Seperti halnya adalah RedHat Linux. Tujuan Open Source yang sesungguhnya adalah menghilangkan ketergantungan terhadap Vendor, yang di mana dari pihak Vendor bisa saja bertindak secara seenaknya. Open Source juga meyediakan software yang mudah untuk dijangkau oleh masyarakat luas dan menghindari adanya pengambilan keuntungan besar-besaran/berlebihan dari Vendor.
Baca Juga: Sistem Operasi Close Source - Jenis Sistem Operasi Berdasarkan Kode Sumbernya
Dan perlu digarisbawahi, Open Source di sini bersifat bebas maksudnya bukan berarti sebebas-bebasnya, melainkan bebas untuk digunakan, dikembangkan, disebarkan ulang dengan mempertanggungjawabkan secara bersama dan tidak untuk menghilangkan hak cipta pembuat.
Keuntungan/Kelebihan Sistem Operasi Open Source
- Legal
- Menyelamatkan devisa Negara
- Keamanan system
- Hemat biaya
- Dukungan dari pengembang lebih besar
- Bebas untuk mengubah dan memodifikasi
- Lebih aman
- Kesalahan (bug, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki
- Lisensei gratis
- Bebas dari malware
- Tidak mengulangi development
Kerugian/Kelemahan Sistem Operasi Open Source
- Tidak ada garansi dari pengembang
- Open Source digunakan secara sharing
- Kurangnya SDM yang memanfaatkan Open Source
- Tidak adanya perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
- Kesulitan mengetahui status project
- User Interface rumit bagi pengguna yang awam
Ada banyak sekali jenis sistem operasi yang beredar dikalangan pengguna, akan tetapi sistem operasi tersebut lebih banyak yang berbasis linux. Adapun contoh-contoh sistem operasi open source adalah sebagai berikut: UNIX, BSD, GNU Linux, Sun Solaris, Fedora, Linux Ubuntu, Knoppix, Garuda OS, Backtrack, RedHat, Mandriva, OpenSUSE, Debian, Kondra Linux, Turbo Linux, Linux Mint, Slackware.